Sejarah Al-Qur’an Dan Injil oleh Abdullah Ibrahim

Al-Qur’an

Injil

PERMULAAN

Pewahyuan diberikan kepada Muhammad dari sekitar 610 M. hingga sesaat sebelum kematiannya pada tahun 632 M. Berarti berlangsung kira-kira 23 tahun.

Yesus memulai pelayanan-Nya sekitar 26 M. Dia mengajar dan berkhotbah selama kira-kira tiga tahun hingga 29 M.

MENGHAFAL

Selama masa pewahyuan diterima oleh nabi Islam, umat Muslim didorong untuk mengha-falnya: "Disampaikan oleh Usman bin Affan: Nabi berkata: ‘Yang paling pintar di antara kalian haruslah mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.’" (Bukhari, VI, No.106)

Apa yang diucapkan Yesus dihafalkan selama masa pelayanan-Nya dihafalkan karena 2 alasan:

  1. Pengikut pertama Yesus semuanya adalah orang Yahudi. Orang Yahudi mempunyai tradisi yang kuat untuk menghafal ayat-ayat suci dan pengajaran rabbi mereka.
  2. Keseriusan pengajaran Yesus membuat hafalan benar-benar diperlukan. (Lukas 6:46,49)

PENCATATAN PERTAMA

Dicatat semasa hidup Muhammad pada bahan tulis yang berbeda. Bagaimana pun, kitab-kitab tersebut tidak dalam satu bundel. Hal ini dibenarkan oleh sebuah pernyataan yang mengatakan, "ketika orang-orang datang ke Medinah untuk belajar mengenai Islam, mereka diberi salinan-salinan dari pasal-pasal dari Al-Qur’an, untuk dibaca dan dipelajari dalam hati." ("Sahifa Hammam ibn Munabbih," oleh Hamidullah, 1979, p.64)

Apa yang Yesus katakan dan lakukan dalam masa pelayanan-Nya kemungkinan ditulis juga pada masa hidup-Nya. Lukas yang menulis Injil mungkin sekitar tahun 59-63 M memulai tulisannya dengan mengatakan: "Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita..." (Luke 1:1).

PENYAMPAIAN DARI MULUT KE MULUT

Pewahyuan yang diterima Muhammad disampaikan secara lisan untuk selama 43 tahun dari 610 M sampai 653 Masehi. Selepas itu, Kalifah yang KETIGA Usman memerintahkan untuk mencatat Al-Qur’an. Selama periode 22 tahun pertama dari masa itu, nabi masih hidup.

Injil disampaikan secara lisan terutama sekitar 29 tahun dari 26 M hingga 55M. Tahun 55 Masehi pengajaran utama Injil pertama kali dicatat oleh Paulus. Seluruh Perjanjian Baru telah lengkap sebelum 80 Masehi.

ORANG YANG MENCATAT SALINAN YANG PERTAMA

Muhammad TIDAK mencatat sendiri pewahyuan yang didapatnya. Ketika terjadi perang di Yamama pada tahun 633 M di mana banyak orang Muslim terbunuh, ditakutkan sebagian dari pewahyuan itu akan turut hilang. Karena itu, Abu Bakar, pemimpin/Kalifah Muslim pertama setelah kematian Muhammad, meminta Zaid bin Thabit untuk mengumpulkan semua tulisan Al Qur’an yang ada yang ditulis pada bahan tulisan yang berbeda-beda.

Pesan yang dibawa oleh Yesus tidak ditulis oleh-Nya sendiri. Matius, salah seorang murid-Nya mencatat apa yang Ia katakan dan Ia perbuat. SEMUA penulis Buku-buku Perjanjian Baru adalah saksi mata atau orang pertama yang mengetahui pelayanan Hazrat Isa. Mereka menuliskannya di bawah pengilhaman dari Tuhan (2 Peter 1: 20-21) untuk komunitas yang berbeda dengan kebutuhan yang berbeda pula.

BERMACAM-MACAM PEMBACAAN

Sejumlah hadits mengatakan bahwa beberapa pengikut Muhammad mencatat sendiri kumpulan pewahyuan yang mereka dapat. ("Itqan I" oleh Suyuti, hal.62). Kumpulan Al-Qur’an yang berbeda ini juga berisi bermacam-macam pembacaan yang berbeda. Yang berasal dari Ibnu Masud saja, ada 1700 buah ("Materials for the history of the text of the Qur’an" oleh A. Jeffry, 1937). Pernyataan tentang keragaman ini hanya terdapat di dalam hadits. Ada sekurang-kurangnya
lima pemilik-pemilik mushaf-mushaf(koleksi) Al-Quran semasa itu yaitu: Abdullah b.Masud, Ubai b.Ka'b (Syam/Syria), Ibn Abbas, Abu Musa (Basra) dan Ali b Abi Talib (Kalifah keempat).

Sampai sekarang masih ada sekitar 5500 naskah berbahasa Yunani yang berisikan seluruh atau sebagian dari Perjanjian Baru ("Answers to tough questions" Oleh Josh McDowell dan Don Stewart, 1980, p.4). Banyak di antaranya berisikan sejumlah pembacaan yang berbeda, kebanyakan disebabkan perbedaan gramatika. Semua perbedaan pembacaan yang muncul dari kesalahan yang terjadi dalam tahun-tahun berikutnya tidak berpengaruh pada penterjemahan sehingga pada saat sekarang. Karena seluruh naskah telah dengan hati-hati dipelihara, penelitian ilmiah dapat dilakukan untuk menentukan pembacaan dan penterjemahan yang sebenar.

SALINAN TERTUA SAAT INI

Setelah mempelajari dengan sangat teliti naskah-naskah Al-Qur’an pertama yang masih ada, John Gilchrist mengatakan: "naskah tertua Al-Qur’an yang masih ada sekarang dibuat sekitar sekurang2nya seratus tahun setelah kematian Muhammad." ("Jam' Al-Qur'an", hal 153).

Salinan tertua dari hampir setengah dari Perjanjian Baru yang masih ada sekarang ini dibuat sekitar 200 M, yaitu sekitar 130-174 tahun setelah naskah asli ditulis. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa seluruh doktrin utama Kristen ada di dalamnya! Salinan tertua Perjanjian Baru lengkap (Injil) yang ada hingga saat ini ditulis sekitar 350 M, yaitu 280-324 tahun setelah naskah pertama ditulis.

KESIMPULAN

Catatan pertama dari keduanya, yaitu Al-Qur’an dan Injil masing-masing dibuat pada masa Yesus dan Muhammad hidup. Penyampaian Al-Qur’an dan Injil terutama disampaikan secara verbal. Al-Qur’an disampaikan dari mulut ke mulut selama 43 tahun, dan Injil selama 30-44 tahun. Muslim dan Kristen dua-duanya percaya bahwa Tuhan telah mengilhami Kitab Suci mereka dan bahwa Tuhan mengawasi seluruh proses ketika pewahyuan itu dihafalkan dan kemudian dicatat. Walaupun ada beberapa perbedaan dalam pembacaan dalam kedua kitab ini, Muslim dan Kristen percaya bahwa mereka mempunyai sesuatu yang pada dasarnya Tuhan ingin mereka terima. Karena alasan-alasan tertentu kedua kelompok ini percaya bahwa kitab mereka telah dipelihara dengan sangat hati-hati dari sejak awal hingga kini.


Indeks Utama